gagal menampilkan data

Article

Jangan Suka Negative Self-Talk, Ini Dampaknya!

Written by Adila Putri Anisya

Kalau kamu sering berbicara negatif terhadap diri sendiri atau selalu menjelek-jelekan diri dengan membandingkan dengan orang lain, itu artinya kamu sedang melakukan negative self-talk lho!

Kebiasaan ini sering muncul tanpa kita sadari, terutama setelah kita merasa gagal atau kecewa dengan diri sendiri. 

Padahal, berbicara tentang diri sendiri dengan cara yang negatif bisa berdampak buruk buat kesehatan mental dan emosional kita. 

Yuk, cari tahu apa aja sih dampaknya dan gimana cara berhentinya!

Baca juga: Afirmasi Positif Ternyata Bisa Berbahaya, Ini Alasannya!

Apa itu Negative Self-Talk?

Apa itu Negative Self-Talk?
Sumber foto: Pexels

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu self-talk. Self-talk adalah proses di mana kita berbicara dengan diri sendiri, baik dalam bentuk kata-kata yang terucap secara diam-diam dalam pikiran atau saat kita berbicara keras.

Lalu, apa itu self talk negative? Ini adalah ketika kita berbicara negatif kepada diri sendiri. Biasanya, ini terjadi ketika kita terlalu kritis terhadap diri kita, meremehkan kemampuan, atau merasa tidak cukup baik. 

Perasaan ini bisa membuat kita merasa tidak aman, pesimis, dan semakin jauh dari keberhasilan.

Contoh self talk negatif:

  • “Aku nggak jago dalam hal ini, jadi lebih baik nggak usah dicoba.”
  • “Aku nggak pernah bisa melakukan apapun dengan benar!”
  • “Aku nggak pantas bahagia.”
  • “Nanti juga gagal, buat apa coba?”
  • “Itu kelihatan susah banget. Kalau aku coba, pasti nggak bakal berhasil.”

Mengapa Seseorang Melakukan Negative Self-Talk?

Mengapa Seseorang Melakukan Negative Self-Talk?
Sumber foto: Pexels

Alasan mengapa seseorang bisa terjebak dalam negative self-talk adalah karena stres dan kurangnya kecerdasan emosional. 

Untuk memahami lebih dalam tentang fenomena ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Erika Borajo dan timnya di Spanyol mengamati 1071 pelari saat mereka menghadapi perlombaan lari. 

Penelitian yang berjudul ‘Negative self-talk in runners: Emotional intelligence and perceived stress as explanatory factors’ ini bertujuan untuk mencari tahu penyebab dari negative self-talk yang sering muncul pada pelari, terutama dalam situasi stres.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa negative self-talk sering muncul pada pelari, terutama ketika mereka merasa tertekan. 

Ketika pelari merasa kesulitan dalam perlombaan, mereka cenderung menilai situasi dengan cara yang negatif, yang membuat mereka berbicara buruk pada diri sendiri. 

Hal tersebut bisa merusak performa mereka dan bahkan membuat mereka kehilangan motivasi.

Stres yang dirasakan menjadi salah satu penyebab utama munculnya negative self-talk. 

Ketika seseorang merasa tertekan, terutama dalam situasi yang sulit, mereka seringkali mulai berpikir negatif tentang diri mereka sendiri. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang kurang bisa menilai emosi diri sendiri, stres yang dirasakannya akan lebih mudah memicu munculnya negative self-talk. 

Sebaliknya, jika seseorang mampu mengevaluasi emosi diri dengan baik, dampak stres terhadap negative self-talk bisa berkurang.

Dengan kata lain, kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri bisa membantu mengurangi pikiran negatif yang muncul saat menghadapi stres.

Baca juga: 5 Cara Mengenal Diri Sendiri untuk Memahami Potensimu

Apa Dampak Negative Self-Talk?

Apa Dampak Negative Self-Talk?
Sumber foto: Pexels

Negative self-talk, bisa memberikan dampak besar bagi kesejahteraan mental dan fisik. 

Dikutip dari Very Well Mind dan Integrative Psych,  berikut ini beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan ini:

1. Risiko Masalah Kesehatan Mental yang Lebih Tinggi

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak merenung dan berpikir negatif dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, PTSD, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). 

Fokus pada pikiran negatif juga dapat mengurangi motivasi dan meningkatkan perasaan putus asa. Ini bisa memperburuk keadaan, bahkan berhubungan langsung dengan depresi.

2. Peningkatan Stres

Mereka yang sering melakukan negative self-talk cenderung lebih mudah stres. Pikiran negatif membuat mereka merasa terjebak dan tidak mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Hal ini mengubah pandangan mereka terhadap situasi dan mengurangi kemampuan untuk melihat peluang yang ada, sehingga stres semakin meningkat.

3. Mengurangi Kesuksesan

Salah satu kerugian besar dari negative self-talk adalah bahwa ia menghambat kesuksesan. 

Penelitian menunjukkan bahwa positive self-talk jauh lebih efektif dalam mencapai keberhasilan dibandingkan dengan bicara negatif. 

Dalam dunia olahraga, misalnya, atlet yang menggunakan positive self talk lebih sukses dalam mencapai tujuan mereka.

4. Dampak Lain yang Merugikan

Negative self-talk juga dapat mengarah pada beberapa masalah lainnya, seperti:

  • Pemikiran yang Terbatas: Semakin sering seseorang mengatakan pada dirinya sendiri bahwa mereka tidak bisa, semakin besar keyakinan mereka bahwa itu memang benar.
  • Perfeksionisme: Percaya bahwa segala sesuatu harus sempurna bisa menyebabkan stres yang berlebihan. Orang dengan perfeksionisme cenderung merasa tidak pernah puas, bahkan dengan hasil yang sudah baik.
  • Perasaan Depresi: Pikiran negatif dapat memperburuk perasaan depresi, dan jika dibiarkan terus-menerus, bisa sangat merusak.
  • Masalah dalam Hubungan: Terus-menerus mengkritik diri sendiri dapat membuat seseorang tampak tidak percaya diri dan menambah ketegangan dalam hubungan interpersonal.

5. Kesehatan Fisik Terganggu

Kebiasaan negative self-talk juga ternyata dapat memengaruhi kesehatan fisik, menyebabkan masalah tidur, melemahkan sistem kekebalan tubuh, bahkan berhubungan dengan penyakit jantung.

Terapis di Psychology Today, bahkan pernah membagikan kisahnya, di mana ia mengalami serangan asma yang ternyata berasal dari stres karena dirinya terlalu perfeksionis dan kritis terhadap diri sendiri.

Dengan demikian, penting untuk mengenali dan mengatasi negative self-talk agar dapat menjaga kesehatan mental dan fisik yang baik. 

Cara Mengontrol Diri Agar Tidak Negative Self-Talk

Cara Mengontrol Diri Agar Tidak Negative Self-Talk
Sumber foto: Pexels

Negative self-talk sering kali menjadi penghalang dalam hidup kita, mempengaruhi kesehatan mental, hubungan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Untungnya, kita bisa belajar mengendalikan pikiran negatif dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih positif. 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu kita mengontrol diri agar tidak terjebak dalam negative self-talk menurut Mayo Clinic:

1. Kenali Pola Pikiran Negatif

Langkah pertama adalah menyadari kapan kita sedang terjebak dalam pola pikir negatif. Beberapa jenis negative self-talk yang umum adalah:

  • Filtering: Hanya fokus pada hal negatif dan mengabaikan hal positif. Misalnya, kamu mendapatkan pujian atas pekerjaan yang baik, tetapi hanya memikirkan tugas yang belum selesai.
  • Personalizing: Menyalahkan diri sendiri atas kejadian buruk, bahkan ketika itu bukan kesalahan kita.
  • Catastrophizing: Menganggap yang terburuk akan terjadi tanpa alasan yang jelas, seperti menganggap hari kamu akan berantakan hanya karena kesalahan kecil.
  • Blaming: Menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi tanpa mempertimbangkan peran kita.
  • Perfectionism: Menetapkan standar yang tidak realistis, sehingga merasa selalu gagal.
  • Polarizing: Melihat segala sesuatu sebagai hitam atau putih, tanpa ruang untuk nuansa.

2. Berpikir Positif

Mengubah pola pikir negatif menjadi positif memang membutuhkan latihan, tetapi bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi area yang perlu diubah: Mulailah dengan mencari area dalam hidup yang sering dipenuhi dengan pikiran negatif (misal, pekerjaan atau hubungan asmara). Fokuskan pada satu area kecil untuk diubah menjadi lebih positif.
  • Evaluasi pikiran secara berkala: Di tengah hari, berhenti sejenak dan tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran yang ada lebih banyak yang negatif atau positif. Jika negatif, coba ubah dengan berpikir positif.
  • Beri ruang untuk humor: Izinkan dirimu untuk tertawa atau tersenyum, terutama saat menghadapi situasi sulit. Humor bisa mengurangi stres dan membantu kita melihat sisi ringan dari hidup.
  • Jaga gaya hidup sehat: Olahraga, makan dengan baik, tidur yang cukup, dan belajar mengelola stres dapat membantu menjaga keseimbangan pikiran dan tubuh.
  • Lingkungan yang mendukung: Dikelilingi oleh orang-orang positif akan meningkatkan kemampuanmu dalam berpikir optimis dan mengurangi pengaruh orang-orang yang bisa menambah stres.
  • Berlatih positive self-talk: Mulailah berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang positif dan penuh dukungan. Jika muncul pikiran negatif, cobalah untuk merespons dengan afirmasi positif.

3. Menerapkan Berpikir Positif dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut adalah beberapa contoh cara mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif:

  • Pikiran Negatif: “Saya belum pernah melakukannya sebelumnya.”
  • Pikiran Positif: “Ini kesempatan untuk belajar hal baru.”

  • Pikiran Negatif: “Ini terlalu rumit.”
  • Pikiran Positif: “Saya akan mencoba strategi yang berbeda.”

4. Latihan Positif Setiap Hari

Ingat, tidak ada perubahan yang instan. Jika kamu cenderung memiliki pandangan negatif, jangan berharap untuk langsung menjadi seorang optimis. 

Namun, dengan latihan, pola pikir kamu akan semakin positif dan lebih menerima diri sendiri. Hal ini juga akan membantumu menangani stres dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan mental dan fisik kamu!

Baca juga: Stop Terlalu Perfeksionis, Ini Dampaknya di Pekerjaan!

Mau tahu insight lainnya seputar kesehatan mental? Yuk, join Girls Beyond Circle sekarang!

Cover: Pexels

Comments

(0 comments)

Sister Sites Spotlight

Explore Girls Beyond